Literasi: Momo si Keras Kepala

   Pagi itu, seluruh penghuni hutan mulai terbangun dan segera mencari makan karena perut yang sudah sangat lapar. Begitupula yang dilakukan para semut, mereka segera berbaris rapih dan keluar dari sarang secara tertib kemudian mencari makan disekitar sarang mereka.
   "Hei lihat itu kawan-kawan ada banyak makanan diseberang sana!" teriak Mimi, semut yang paling tajam penglihatannya. Mimi melihat banyak makanan diseberang sungai.
   "Ah iya benar! aku akan segera kesana" ujar Momo, semut yang memiliki badan besar dan punya sifat keras kepala.
   Momopun berlari menuju pinggir sungai, matanya hanya tertuju pada buah apel yang ada diseberang sungai, ia sangat lapar.
   "MOMO BERHENTI! BAHAYA!" Mumu, semut yang paling bijak langsung saja menahan Momo yang bersiap untuk menyeberangi sungai menggunakan selembar daun pisang besar.
   "Kita tidak bisa pergi kesana, aliran air sungai sangat deras! kita bisa tenggelam" ucap Mumu mencoba memberitahu Momo.
   "Kamu berisik! tidak usah sok menasehati aku! aku pemberani tidak seperti kamu yang penakut!" Momo memarahi Mumu karena telah menahan dirinya untuk menyeberangi sungai.
   "Betul kata Mumu sangat berbahaya apabila kita menyeberangi sungai, lebih baik kita mencari makanan disekitar sini saja Momo" kata Mimi yang setuju dengan Momo.
   "Sudahlah biarkan aku kesana! semua apel itu akan menjadi milikku!" Momo bergegas melompat ke daun pisang untuk menyeberangi aliran sungai yang deras.
   Namun tiba-tiba gelombang tinggi air sungai menerjang daun yang ditumpangi Momo, ia pun terombang-ambing.
   "MOMO BERTAHANLAH!!" teriak Mimi dan Mumu yang panik melihat Momo yang akan tenggelam.
   Terlambat, Momo telah hilang ditelan gelombang air sungai...

Comments

Popular posts from this blog

Literasi: Filosofi Batik Mega Mendung

Literasi: Dimensi yang Berbeda

Literasi: Kedai Kopi